“Malika! Di mana kamu? Cepat cari dia!” ujarnya kepada beberapa orang yang mulai kebingungan mencari wanita itu.
Dari arah lain, Nandita segera bergegas muncul dengan wajah panik.
“Kak Rivaldi! Malika! Malika pergi bersama Drian!”
Melihat kedatangan Nandita dengan wajah pucat, mereka akhirnya segera menyadari kalau sesuatu sedang terjadi.
“Apa maksudmu mereka pergi? Ke mana mereka pergi?” tanya Rivaldi cepat yang berjalan mendekat ke arah lawan bicaranya.
“Itu... itu.... Susan.... Dia... meminta Malika datang sendirian....” jelasnya dengan napas terengah-engah setelah berjalan cepat dengan wajah pucat.
Sebelumnya, Nandita mendengar diam-diam percakapan keduanya, dan bersembunyi di balik dinding untuk mendengarkan kenekatan Malika. Kalau dia segera menghentikannya saat itu juga, jelas
