Pada hari Rabu, Malika terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Rivaldi. “Apa maksud Kak Rivaldi? Bulan madu? Kapan aku setuju untuk bulan madu dengan Kak Rivaldi? Kenapa tidak bicaran hal itu terlebih dahulu denganku?” Malika menatapnya heran, dia tidak menyangka kalau pria itu benar-benar akan merencanakan bulan madu mereka hanya berdua. Karena pembahasan itu sedang dilakukan di meja makan, maka Kinnan yang mendengarnya dengan tidak sengaja menatap secara bergantian kedua orang dewasa itu. “Apa itu bulan madu?” Malika merasa ingin menenggelamkan dirinya ke dalam tanah dan meninju wajah Rivaldi karena sudah membahas hal itu di saat mereka semua sedang sarapan pagi seperti ini. Dia pikir, setelah acara resepsi mereka, maka tidak akan ada konflik, ataupun perdebatan kecil yang muncul sel

