142. Hampir tertabrak bus

1055 Kata

Pulang ke Indonesia membuat suasana hati Malika cukup baik. Sepertinya dia memang butuh sedikit refreshing untuk menyegarkan pikirannya. Di hari Rabu pagi ini, dia bahkan sedikit lebih santai di bagian kasir. “Sepertinya kamu sangat senang? Ada apa?” tanya Harima yang tersenyum jenaka menggodanya. “Aku baru saja memberikan Kinnan boneka baru untuknya. Dia sangat senang sampai tidak mau lepas dariku. Ibu kandungnya sampai cemburu seperti anak kecil.” “Kalian benar-benar sudah baikan, ya? Aku bersyukur salah paham antara kamu dan bos bisa segera teratasi. Dengan begini suasana tempat kerja juga lebih ringan dan menyenangkan, bukan?” Malika tersenyum kecil melihat reaksinya. Dia tidak menceritakan yang sebenarnya kepadanya, kecuali Pak Tido yang tahu kalau dia sebenarnya sempat menghilang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN