Malika berkecil hati

1042 Kata

“Malika? Kamu tidak apa-apa?” tanya karyawan wanita itu dengan sebelah kening dinaikkan khawatir. Senyum canggung diperlihatkan oleh Malika, dan berkata pelan. “Aku baik-baik saja. Kenapa kamu bilang begitu? Ayo, kita segera ke sana. Aku harus mengecek keadaan Kinnan juga.” *** Beberapa orang akhirnya pergi ke rumah sakit mewakili yang lainnya, tentu saja Malika termasuk salah satu dari mereka. “Bagaimana keadaannya?” tanya Pak Tido. Rivaldi yang baru saja berbicara dengan seorang dokter hanya bisa merapatkan bibirnya erat dengan mata dipicingkan cemas. Kedua tangan mengepal erat hingga menyakiti kulitnya sendiri. “Untuk saat ini, dia sudah tidak apa-apa. Sekalipun dia sempat jatuh ke kolam dan nyaris tenggelam dia terbilang masih beruntung. Tapi, entah kenapa dia masih belum ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN