“Ya ampun, aku tadi lagi nge-prank kamu. Kameranya lupa di-off sampai sekarang,” ucap Riana saat menyadari kamera yang sengaja diletakkan di sudut kamarnya masih aktif merekam. Barra lalu mendekat pada Riana. “Aduh, bagaimana ini? Tadi kita ciuman. Pasti terekam.” “Ya pasti aku cut-lah, Bar. Kamu aneh-aneh aja. Aku nggak se-gila itu yang akan mempertontonkan kissing scene. Lagian acara prank-nya pun cuma sebentar, rekaman kebablasannya yang lama.” Barra terkekeh. “Bercanda, Sayang.” “Ngomong-ngomong tadi aku lihat saat kamu datang. Kamu kenapa naik taksi? Mobil kamu kenapa?” tanya Riana kemudian sambil menggandeng tangan Barra kembali ke sofa. “Ya, aku memang naik taksi karena mobilku ada di rumah.” “Tadi aku samar-samar dengar mama bilang kamu lagi di tempat ramai saat ngobrol sama