Bab 72 - Aku Bukan Pelakor!

3160 Kata

“Seharusnya waktu itu kamu tidak memberinya kesempatan hidup, Pram. Dengan begitu sekarang Barra sudah tenang di dalam tanah.” “Ya, saya memang salah besar. Saya terlalu berpikir positif karena saat itu Barra amnesia. Ditambah lagi Riana sangat mencintainya. Sekarang saya menyesal.” “Padahal lebih baik gagal menikah daripada ujung-ujungnya bercerai. Riana pastinya tidak akan menyandang status janda jika tidak menikah dengan Barra.” Pramono membalas, “Semua sudah telanjur. Dan kedatangan saya ke sini adalah untuk mengajak bekerja sama.” “Bekerja sama untuk apa? Saya sibuk karena menantu kesayangan saya dihujat habis-habisan. Sementara menantumu … hujatan mulai mereda.” Jawaban Nugraha membuat Pramono tahu bahwa ternyata Nugraha memang tidak mempermasalahkan tentang Gisca yang ‘sempat’

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN