Bab 25 - Barra Mahawira

1095 Kata

Perlahan Gisca membuka pintunya lalu masuk. Barra masih duduk di kursinya seperti tadi, bedanya pria itu kini tampak sibuk dengan ponselnya. Barra bahkan tidak sedikit pun mendongak atau menatap Gisca. "Ini dokumen dari Pak Dono," ucap Gisca berusaha bersikap biasa saja. Ingat, ia dan Barra di kantor sebaiknya terlihat tidak saling mengenal. "Oh, simpan aja di meja," jawab Barra yang lagi-lagi seolah tak berminat menatap Gisca. "Kalau gitu, permisi." Gisca pamit undur diri. Tidak ada jawaban dari Barra. Akhirnya Gisca bersiap membuka kenop pintu. Baru saja tangannya hendak membukanya, suara Barra sontak mengagetkan Gisca. "Apa di ruangan ini ada orang selain kita berdua?" Pertanyaan Barra membuat Gisca kembali menoleh ke arah pria itu. "Gisca, apa ada orang lain lagi di sini?" ulang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN