Gisca hanya berpikir kalau Saga-lah yang datang mengingat pacarnya itu sudah menyelesaikan pekerjaannya di luar negeri dan diperkirakan akan tiba malam ini. Itu sebabnya Gisca membuka pintu apartemennya dengan hati yang gembira. Namun sungguh … sumpah demi apa pun, tak pernah terbesit sedikit pun dalam benak Gisca kalau Barra-lah yang datang ke apartemennya, apalagi pada tengah malam seperti sekarang. Jangankan tengah malam, hari-hari biasa pun Gisca pikir hal yang terjadi saat ini adalah kemustahilan. Terlebih saat ingat betapa buruknya hubungan mereka. Bahkan yang terparah, besok adalah hari pernikahan pria itu dengan Riana. Pertanyaannya … untuk apa Barra datang ke sini lalu meminta dipersilakan masuk? “Boleh masuk, kan?” tanya Barra lagi karena Gisca hanya terdiam dan tidak merespon