"Ini udah dua hari. Enggak biasanya lo begini. Padahal sebelum-sebelumnya nggak sampai dua jam udah laporan. Ada apa? Lo udah bosan bantu gue?" Saga tampak marah saat masuk ke ruangan seorang pria yang seumuran dengannya, pria yang menjadi kepercayaan papa dan dirinya. Pria yang selama ini membantu Saga melancarkan segala aksinya. Sebut saja Yosa. "Lo sengaja bikin gue datang ke sini? Kenapa lo nggak jawab telepon gue?" tambah Saga. "Maaf Tuan muda, saya...." "Cari tahu sendiri," potong Nugraha, papa Saga, yang tiba-tiba muncul di ruangan Yosa. "Kalau kamu ingin melakukan kesenanganmu, berusahalah sendiri. Jangan membuat Yosa bekerja ekstra." "Tapi Pa, selama ini Yosa nggak pernah keberatan. Lagi pula aku hanya meminta bantuan tentang hal-hal yang mudah." "Berurusan dengan hukum karen