Bab 9 - Farra

924 Kata

Hanya satu kalimat pertanyaan via chat seperti itu saja membuat Gisca ketakutan. Belum hilang kepanikan dan rasa takut Gisca, layar ponselnya berganti tampilan lantaran ada panggilan masuk diikuti getarannya. Ekspresi takut Gisca berubah menjadi penuh frustrasi. Bukan ... yang meneleponnya bukanlah Saga, melainkan Rumina. "Iya?" sapa Gisca hati-hati. "Kamu udah kerja?" Sungguh pertanyaan yang sangat to the point, tanpa basa-basi. "Belum, Bu. Interview-nya diundur. Baru hari ini, bukan kemarin." "Masa bodoh, nggak peduli mau kapan aja, yang penting kamu kerjanya kapan? Gajiannya setiap tanggal berapa? Kapan mulai kirim uang?" Astaga.... "Pengumuman penerimaannya aja belum, mending Ibu doain aja supaya aku diterima." "Kapan pengumumannya?" cecar Rumina terus. "Paling lambat lusa,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN