Yura melihat pintu kamar Sonia yang terbuka, dia berdiri di depannya dan memperhatikan Sonia yang sedang berdiri dengan memakai satu kruk. Kaki kanannya memang sedikit retak karena kecelakaan itu, namun pemulihannya cukup cepat, dia pun sudah bisa menggerakannya hanya masih sedikit lemas. Sonia memandang cermin besar di kamarnya, dengan tangan sebelah memegang kertas, dia sedang berlatih pelafalan seperti yang Melati ajarkan. Katanya melafalkan kata di depan cermin dapat membantunya lebih cepat. “Pada suatu hari, ada tujuh kurcaci,” ucap Sonia seolah bercerita. Yura melipat tangan di daada dan tersenyum melihat putri kecilnya yang tampak sangat bersemangat. Hingga Sonia merasa ada yang memperhatikannya. Dia pun melihat dari cermin, wajah sang ibu yang tersenyum bangga menatapnya. “Mam