Satria yang duduk di lantai menyandar tembok tidak bisa berhenti tertawa sampai perutnya kram. Bagaimana tidak, dia sedang menonton ketiga keponakan kembarnya dan juga Juna yang terlihat imut mengenakan seragam taekwondonya. Tangan dan kaki pendek mereka berempat mengikuti gerakan yang Emma ajarkan di depan. “Hiya … hiya …!” Tidak ada yang salah dari gerakan yang diajarkan Emma. Masalahnya kaki mereka yang terlalu pendek, setiap kali menendang terlalu kuat justru kemudian berakhir dengan terjungkal. “Hiya … hiya …!” Dan Satria kembali terbahak memegangi perutnya melihat Langit yang jatuh terduduk, kemudian malah tengkurap bergulingan di matras. “Em, Langit curang!” seru Gala mogok latihan dengan wajah merengut menunjuk ke Langit. “Langit Bangun! Latihannya harus serius kayak Jingga