Masuk kantor lagi justru membuat mood Satria berada di level full senyum. Bagaimana tidak, Rena sudah bisa kembali bekerja dengannya. Dia tidak perlu pusing lagi dengan Sinta yang sulit menyesuaikan diri dengan ritme kerjanya. Dan yang lebih lebih penting lagi, Satria juga tidak perlu senewen melihat calon istrinya wira-wiri dengan mantan terindahnya. “Sat …” “Ya …” “Produk collagen super beauty, kamu kan yang pegang.” tanya Ibra di tengah meeting rutin mereka siang itu. “Iya, kenapa? Ada masalah?” “Model yang sebelumnya sudah dipilih, tiba-tiba tidak jadi menerima tawaran. Pihak kita sudah mencoba melobi ulang, tapi tidak berhasil. Kamu urus itu! Kalau bisa jangan sampai ganti. Dia punya pengaruh pasar, bagus untuk promosi.” “Modelnya yang mana?” sahut Atha tidak jadi menguap begitu