Malam pertama, tapi bagi Satria dan Rena sebenarnya bukanlah untuk yang pertama. Terserah bagaimana orang mengartikan maksud dari sepenggal kalimat itu, karena mereka berdua sekarang sudah tidak tertarik lagi untuk menjelaskannya. Dalam remang, mereka bergumul dengan luapan hasrat. Saling tindih, mencumbu dan mengejar rasa nikmat. Rena menggelinjang, mencengkram apapun yang bisa membuatnya tidak terhempas, ketika pria di atasnya itu kembali membawanya terbang ke langit tinggi tanpa batas. “Sat …” gumamnya serak dan mendongak dengan mata terpejam. Tubuhnya gemetar dihantam rasa nikmat. Satria tersenyum puas menatap wajah istrinya yang merona merah dan lembab oleh keringat. Nafasnya masih tersengal saat Satria kembali menunduk dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Rena yang terasa panas