Salah, Satria tahu jelas ada yang tidak beres dengan keadaan hari itu. Bukan cuma dengan keputusan Aksa yang tiba-tiba memingit Rena, dan tidak membiarkan Satria bertemu sebelum di pernikahan mereka besok. Namun, semua teman-temannya juga mendadak sibuk dan tidak ada yang bersedia diajak bertemu. Padahal biasanya kalau ada yang mau menikah, sehari sebelumnya mereka akan membuat pesta lajang. Atau paling tidak berkumpul mengobrol dan makan bersama, tapi ini justru sebaliknya dia ditinggalkan sendirian. Satria mondar mandir di kamarnya. Tidak ada satupun yang mengangkat teleponnya, bahkan chat darinya juga tidak ada yang mereka balas. “Sialan!” Satria yang kesal melempar ponselnya asal, lalu menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Dia hampir mati karena jenuh sendirian, sekaligus gugup