Bab 62. Adek bayinya mana

1315 Kata

Winston terlihat sedang bercermin dan memperhatikan segala sisi wajahnya. Senyum tak kunjung surut dari bibirnya. Terus merekah menggambarkan kebahagiaan yang baru saja ia dapatkan. "Perfect," ujarnya seraya memerhatikan penampilan yang menurutnya sudah sempurna. Sudut matanya melirik ke arah ranjang. Di sana tampak Roro masih tertidur lelap. Padahal jarum jam sudah menunjukkan hampir pukul 8. Tetapi sepertinya Roro benar-benar kelelahan setelah semalam suntuk dihajar Winston dalam hentakan kenikmatan. "Ck, seharusnya kita sudah bertemu lama dan menikah. Tapi kau malah bertemu si brengsekkk itu lebih dulu. Aku tidak menyangka menikah dan bercinta akan semenyenangkan itu. Gila. Itu benar-benar nikmat. Aaargh, andai waktu bisa kuputar, aku pasti akan mencari dan menemukanmu lebih dulu. Aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN