Zayn “Zayn, malam ini kita ke rumah mama ya, pulang kantor langsung ke sana. Eyang sudah berkali-kali tanya kapan kamu mau ke sana. Lagian kamu sibuk apa sih, tiap akhir pekan mbok ya disempetin datang lah ke rumah mama.” Jum’at pagi hari, beberapa pekan setelah permintaan tidak masuk akal Clara. Aku yang asik mengunyah sarapan pagiku, bubur ayam ala Rein, melihatnya sejenak. Ah ya sudah lama aku tidak ke rumah mama. Aku masih sibuk membujuk Clara agar tidak ngambek terus. Sampai sekarang aku memang tidak memberikan jawaban pasti pada Clara. Siapa sih yang tidak mau menikahinya? Clara tuh aku idamkan untuk jadi istriku, jadi ibu dari anak-anakku, dari semenjak kami menjalin hubungan. Tak peduli mama dan eyang yang menolaknya, karena aku yakin Clara bisa berubah. “Zayn… Kok malah ngelam