Zayn marah besar padaku karena aku nekat pindah. Tapi apa peduliku, dia saja hanya mempedulikan Clara dan anaknya. Tapi harus kuakui, Zayn tetap perhatian pada Zeyra. Dia masih menyempatkan mampir ke rumah kontrakan ini untuk menemui Zeyra. Hanya dua kali dia menginap itupun karena hujan deras. Entah dia bilang apa pada Clara tapi yang pasti keesokan pagi dia langsung saja ke kantor bersamaku, setelah sebelumnya minta Pak Sudin untuk membawa kemeja dan celana bersih. Malam ini hujan turun sangat deras, aku sedang meninabobokan Zeyra yang terbangun karena suara petir. Padahal baru jam sembilan malam tapi karena suasana yang mencekam, dan rumah ini ada di pinggiran kota, membuat aku memutuskan untuk tidur cepat. Bibik kuminta untuk mengunci pintu rapat, tidak ada lelaki yang tinggal di rum