Zayn “Zayn…” Aku menoleh dan tersenyum sungkan melihat siapa yang datang. Rhandra, iparku. Kami seumuran tapi entahlah, seperti bapaknya, aura Rhandra juga gelap. Tapi aku tak setakut jika berhadapan dengan bapak mertuaku. Beliau maaah hiiiy… Dan ternyata ibu mertuaku juga seorang agen level internasional. “Hai? Kapan datang? Sudah lama?” Tanyaku basa-basi. “Dua hari lalu, tapi baru sempat ke mari. Gimana kabar kalian? Maksudku hubunganmu dengan Rein? Aku baru dengar ceritanya dari bapak, dan aku tidak terkejut karena aku tahu ada sesuatu yang salah dengan pernikahan kalian. Rein memang tidak cerita, tapi aku bisa tahu karena aku punya banyak koneksi di sekitar Rein.” Rhandra asyik bercerita sambil minum teh kesukaannya. Harum teh melati terhidu ke hidungku. Sepertinya enak. “Aku seda