Sore hari semua sudah berkumpul di rumah mama. Lengkap, bahkan sampai Mas Gandi juga hadir walau tanpa anak istrinya. Duo G dan kedua anak mereka, Kevin, Keanu, Tante Astrid dan Om, Kak Fay dan keluarga kecilnya. Semua tertawa bahagia. Banyak anak kecil di sini. Berlarian ke sana ke mari. Aku mengusap perutku perlahan, sudah semakin besar. Aku bisa merasakan gerakannya menendang. Tiba-tiba ada sebuah pelukan hangat dari belakangku, ikut menyentuh perut buncitku. Zayn. Dia datang sekira satu jam lalu dan langsung saja diinterogasi mama. Aku tidak mau ikut campur. “Kenapa dipegang-pegang? Mulas?” Tanyanya lembut. Kadang aku merasa Zayn ini bak bunglon yang pandai mengganti warna sesuai waktu dan kondisinya. Saat ini ada eyang yang memperhatikan kami dengan penuh senyum, tentu saja aku tida