Awal musim gugur, keduanya berpisah. *** Helen berjalan linglung menuju kediamannya. Sepanjang jalan, dia seolah melihat sosok Darian sejak muda sampai dewasa. Melihat caranya memanggil Tuan Yang Mulia. Cara dia gugup ketika meremas ujung pakaiannya. Cara dia menangis dengan ketidakadilan yang dia terima. Juga tentang senyum malaikatnya yang membuat hati Helen tenang. Sampai dia melihat cara Darian dewasa melindunginya. Menghela napas, Helen jalan menunduk sampai seseorang yang penuh niat membunuh menghalangi jalannya. “Kau harus mati.” Layne tiba-tiba menyerang Helen, tapi serangannya meleset. Helen mengernyit dengan serangan mendadak Layne, dan segera mengambil pedang dari sarungnya. Dia tidak berniat bertarung dengan teman Darian ini, tapi pihak lain tampaknya sangat bernafs