30. Tuannya ke Istana

1346 Kata

“Sepuluh tahun yang lalu, aula istana sudah kotor oleh darah ayahku, Yang Mulia. Mengotorinya sekali lagi tidak menjadi masalah.”─Helen─   ***   Helen mengangguk ringan, lalu duduk tepat di depan Jiu. Darian duduk di sebelah Helen, tepat di depan Rane. Dia menatap dingin putri Brian. Netranya masih menunjukkan kebencian terhadap gadis yang memberinya hukuman cambuk lima tahun lalu. Hutang itu masih belum dibayar. Bagaimana dia harus mengurus gadis ini? Jiu dan Rane menatap Darian tidak suka. Statusnya sebagai pelayan, tapi dia tidak repot-repot memberi salam kepada dua anak raja itu, bahkan berani duduk satu meja dengan mereka. Untung saja pelayan ini milik paman mereka, kalau tidak, mungkin sudah dihukum cambuk oleh Rane. Rane menatap lama Darian, merasa familiar dengan netra birun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN