“... Harus ada yang menyadarkan mereka kalau mereka salah.” Dominik menghela napas pada anak kecil sok bijak di depannya ini. “Yang kita lakukan ini bukan menegakkan kebenaran, tapi balas dendam. Membalas dendam itu seperti rantai setan yang tidak pernah putus, akan selalu melahirkan dendam yang lain.” Darian tersenyum kecil, lalu menepuk pundak Dominik. “Kau orang yang baik, Dominik. Tapi aku tidak.” Ekspresi Darian menjadi lebih tegas. “Tuan Yang Mulia selalu melindungiku, dan membalas semua orang yang menyakitiku. Aku ingin melakukan hal yang sama untukmu. Orang yang menyakitimu, sama dengan menyakitiku.” Dominik tertegun, tidak pernah menduga akan menemukan anak unik seperti Darian. Oh, atau, haruskan dia berterima kasih kepada tuannya Darian? Dia jadi ingin bertemu tuan yang dicint