Happy Reading. Marvin dan Ferry masih saling menatap dengan tatapan yang sama-sama tajam. Terlihat sekali pancaran kebencian di mata mereka.Tetapi Marvin tidak pernah merasa takut dengan tatapan dari pria itu. "Jimmy, sebaiknya kita pergi dari sini," ucap Marvin membalikkan badan. Dia merasa jika pamannya itu baik-baik saja dan tidak perlu di jenguk. Ferry yang mengetahui bahwa Marvin akan pergi kembali berucap. "Apa kamu takut padaku?" Ferry mengejek dan hal itu membuat telinga Marvin panas. "Tapi sepertinya masih ada kemungkinan kalau kamu memang menyuruh orang-orangmu untuk melukaiku, aku tidak yakin begitu saja terhadapmu, Marvin! Bukankah sejak kecil kamu selalu iri denganku!" Marvin langsung menoleh dan menatap pria menyebalkan di hadapannya ini. Pria yang lebih tepatnya adalah p