Waktu yang tidak tepat "Kau? Bagaimana bisa? Bagaimana mungkin?" Senopati menatap Dinda dengan pandangan tidak percaya. Bagaimana mungkin Seno yang masih waras mempercayai cerita tidak masuk akal seperti itu. Seno terus menggeleng dan bergumam tidak jelas. Tampak sekali kalau Seno kebingungan. "Jika kau bingung itu hal yang wajar. Saat terbangun di tubuh Adinda, aku juga kebingungan. Saat itu aku seperti orang gila. Ku pikir pasti telah terjadi kecelakaan fatal hingga wajahku harus dioperasi. Aku ketakutan sendiri. Saat orang-orang yang tidak ku kenal datang dan mengatakan mereka adalah keluargaku, diam-diam aku mencoba memahami situasi." jelas Alya dengan wajah tertunduk. "Memanfaatkan kondisi ketika semua orang sedang lengah, aku melarikan diri. Kau tau? Tempat pertama yang ku tuju