Pagi ini perasaan Abhi masih bercampur aduk antara kecewa, kesal, sedih, tak tenang, resah, gelisah, gundah, dan gulana. Tak beda jauh ketika ia menyadari bahwa dirinya telah jatuh cinta pada Gema. Hanya saja kali ini rasanya tidak ada manis-manisnya. Pagi yang hambar tanpa senyum atau momen memasak bersama. Namun, Abhi tetap membuatkan sarapan untuk Gema dan dirinya sendiri. Ia memanggang roti dan kentang. Gema bahkan baru keluar kamar setelah Abhi memanggilnya. Wajah Gema tampak kusut dengan kantung mata yang membengkak. Ia bisa menebak, Gema menangis semalam. Meski casing-nya tomboy sekalipun, nyatanya hati Gema begitu rapuh dan mudah menangis. "Kita sarapan dulu. Sekalian aku mau nanya sesuatu," ucap Abhi datar. Gema tak membalas apa pun. Namun, ia duduk di depan meja tanpa menyent

