88. Maaf

1360 Kata

"Sayang! Kamu tidak apa-apa 'kan? Maafkan aku, tadi aku ke apotik untuk membelikanmu obat. Tapi, di sana sangat ramai sekali. Jadi, aku terlambat kembali ke mari," bohong Reza, setelah menaruh obat di sisi ia duduk tepat di depan Ara. Reza berusaha memegang kedua telapak tangan Ara, tetapi wanita yang baru sembuh itu seketika menolak dengan menarik tangannya. Lalu Ara hanya menatap tajam suaminya, apalagi saat ia melihat sebuah tanda merah berada di leher Reza. Tanda merah itu tidak hanya satu, melainkan ada beberapa tanda. Meskipun tidak besar, tanda merah itu sepertinya masih baru dan ia sangat sadar betul kalau bukan dirinya yang membuatnya. Sesaat Ara mengingat aktivitas malam pertamanya dengan Reza. Tapi, ia sama sekali tidak membuat tanda di tubuh suaminya. Bagaimana ia membuat,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN