Sudah hampir lima belas menit Reza berpamitan pergi ke toilet, sekalian menerima telepon dari kliennya. Namun, selama lima belas menit itu juga pengantin pria itu tidak kunjung kembali ke pelaminan. Ara yang tadinya biasa saja mulai gelisah, sesekali ia melihat ke arah jalan di mana suaminya tadi berjalan menyusuri jalan itu. 'Di mana kamu, Mas? Kenapa lama sekali ke toiletnya, apa kamu baik-baik saja?' batin Ara gelisah, seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling siapa tahu ia bisa menemukan Reza suaminya. Keresahan Ara, mulai di sadari oleh Bu Nara yang kebetulan melihat raut wajah cemas dari putrinya. Sebagai Ibu, ia sangat peka dengan keadaan putri kesayangannya. Tanpa membuang waktu, wanita paruh baya itu melangkah mendekati Ara. Takutnya putrinya itu lapar, atau haus. Atau a