Malam sudah sangat larut sekali, saat ini waktu telah menunjukkan pukul dua dini hari. Nampak terlihat seorang pria, yang tidak lain adalah Pak Nathan.
Kini Pak Nathan, sedang duduk di tepian rajang yang masih rapi, dan suasana kamar itu terdapat wangi khas dari putri kesayangannya. Dengan menatap bingkai foto, ya, di dalam bingkai terdapat foto Ara dengan dirinya dan Bu Nara ketika mereka liburan ke luar negeri.
Baru hanya beberapa jam, Pak Nathan di tinggal Ara. Ia merasa kalau istananya yang biasanya ramai kini sunyi senyap. Tanpa tawa, dan juga canda dari Ara.
'Apa kamu baik-baik saja, Sayang?' tanya Pak Nathan pada bingkai di pangkuannya, seraya membelai foto Ara.
Sebagai orang tua, apalagi seorang Papa Pak Nathan sangat begitu menyayangi Ara. Meskipun Ara telah tumbuh besar, bag
