Pria paruh baya tidak lain adalah Pak Nizam masih setia memeluk Tristan, ada rasa haru dan juga penyesalan dalam dirinya. Ketika ia tahu, kalau selama ini memiliki seorang putra dari rahim wanita yang sempat mengisi hatinya di masa lampau. Seketika sekelebat bayangan masa lalu, kini mulai terlintas di benaknya. Sebelum Pak Nizam mengerti cinta yang tulus dari Bu Nara, ia telah lebih dulu mengenal cinta dan juga nafsu yang begitu menggebu pada wanita bernama Sarah. Karena setiap kali, ketika Pak Nizam bersama Bu Sarah ia selalu bermesraan dan berhubungan layaknya suami istri. Di apartemen wanitanya, ia selalu menghabiskan waktu bersama. Bahkan di apartemen Bu Sarah, serasa menjadi rumah kedua baginya. Hal semacam itu, sudah menjadi kebiasaannya bagi Pak Nizam. Salah satunya pergi ke clu