"Sayang! Maaf, mungkin nanti siang kita tidak bisa makan bareng. Sore juga aku tidak bisa menjemputmu, karena pekerjaan di kantor sangat menumpuk." "Kamu tahu sendiri 'kan, setelah Papa kamu mengambil alih perusahaanku. Aku sudah tidak masuk kantor, dan beru kemarin aku masuk kantor. Jadi, ada beberapa dokumen penting yang harus kuperiksa dengan teliti. Aku tidak mau kalau sampai perusahaan kita ada masalah, kamu bisa mengerti 'kan?" ucap Reza, setelah mengantar Ara tepat di depan butik Ara seraya menggenggam kedua telapak tangan istrinya. Sengaja Reza mengutarakan hal itu, biar Ara tidak salah paham. Apalagi ia dan istrinya baru berbaikan. Jadi, ia tidak ingin membuat Ara marah karena keinginannya. Mendengar hal itu, Ara memaklumi kata suaminya. Mengingat yang paling paham, dan mengert