Resmi

1360 Kata

Mencari-cari sisa kewarasan yang ada, Tyas mendorong lelaki itu sampai melepaskan diri dan menyadari kedekatan yang begitu intim, ia tidak tahu kapan Dhito mengangkat tubuhnya hingga posisinya kini berada dalam pangkuan dan berhadapan dengan kening menyatu, deru napas hangat menyapu wajahnya serta tatapan mata mereka bertemu tapi lidah Tyas terasa kelu, lalu hanya satu alasan lagi yang ia punya untuk memukul langkah lelaki itu untuk mundur. Tyas langsung berdiri, gugup menyerang bahkan sampai tidak sadar menggigiti jarinya dan sebelah tangan di pinggang dengan kaki yang bergerak gelisah. Ia berhenti. "How about Artara Rashid?" Tanya Tyas akhirnya meski dengan suara yang teramat pelan. Hatinya memberontak untuk katakan semuanya secara jujur. Tindakan Dhito dan hatinya tidak ingin naif, t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN