Waktu kian bergerak menuju dini hari, tapi matanya belum juga mau terpejam. Bicara soal tidur nyenyak di kasur empuk, rasanya sudah lama sekali Dhito melewatinya. Setelah bencana menimpa ibu tercintanya, Dhito tidak akan bisa tidur nyenyak. Penyesalan dan merasa menjadi anak yang gagal, karena tidak bisa menjaga ibunya, padahal jelas-jelas jika bicara soal musibah, memangnya siapa yang menginginkan? Karena itu bukanlah kuasanya sebagai manusia, semua sudah di tuliskan dalam garis hidup setiap makhluk bernapas di muka bumi ini. Dhito menggenggam tangan ibunya, sambil terus memandang wajah pucatnya. Menjadi anak semata wayang, Dhito merasa di hujani kasih dan cinta yang di berikan orang tuanya. Setelah sang ayah meninggal, Dhito tahu sang ibu berjuang keras untuk membuat Dhito tercukupi da