"Mami masih ngambek?" Tyas bertanya esok paginya saat tidak melihat Mami keluar dan sarapan, hanya ada dia dan Papi. "Hanya sebentar, papi yakin nanti Mami akan biasa lagi." Walau begitu tetap saja rasanya Tyas takut Mami sulit mengerti. Rasa khawatir di wajah sang putri terlihat jelas oleh Adam, "Papi sudah tau bahwa lamaran Dhito yang kamu terima." Pipi Tyas bersemu merah setiap ingat bahwa Dhito benar-benar melamar langsung pada orang tuanya. Tyas mengangguk kecil sebagai jawaban, "Akhir bulan ini, Dhito dan ibunya akan datang." Beritahu Tyas. Semalam juga Dhito mengatakan sudah menelepon ibunya, Danita bahkan kini memiliki nomor Tyas. Rasa bahagia terdengar jelas dari suara Danita saat menelepon Tyas untuk memastikan kabar bahagia tersebut. “Papi” “Ya, sayang?” Papi membalas tata