Selamat Tinggal!

1474 Kata

Berharap mendapat kedamaian, Kaiden Ternyata salah besar. Gusar hebat malah semakin menyiksa batinnya yang seolah terkena karma imbas terlalu terburu-buru menduga tanpa mendengarkan penjelasan Jena, puan yang tengah ia sukai. Kemeriahan pesta malam itu bahkan tak mampu mengusir segala gundah gulana. Segala hal tentang Jena terlanjur terpatri di dalam kepala sang CEO. Apa aku belum terlambat? Apa Jena akan memaafkan ku jika aku menemuinya? Kaiden membatin pesimis seraya menatap lurus ke depan. Gelas wine yang digenggam sedari tadi hanya didiamkan saja tanpa diteguk. "Ada apa disana? Mengapa seperti ada yang ribut?" "Aku tidak tau. Kita lihat saja, aku penasaran." Lamunan Kaiden mendadak terusik kala beberapa staf yang kebetulan berada di dekatnya saling berbisik seolah sesuatu tengah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN