Leebin masih tengkurap di atas tempat tidurnya, setelah mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya. Dia merasakan Melisa masih mengusap punggungnya untuk meredakan rasa mualnya. Wajah pria itu sudah seperti udang rebus, merah karena menahan perutnya yang terus bergolak. Meskipun dia sering menikmati s**u, itu pun s**u kedelai, bukan s**u sapi yang penuh lemak. Dia mengangkat wajahnya, perlahan berbalik dari posisi tengkurap, menatap wajah istrinya yang masih duduk di sebelahnya. Dia mengangkat tubuh istrinya agar berbaring di sebelahnya. “Bagaimana? Apakah sudah lega bisa mencicipi es krim strawberry?” Ucapnya seraya menopang kepalanya dengan telapak tangan kirinya. Menatap wajah Melisa di sebelahnya. Wanita itu mengangggukkan kepalanya, sambil mengusap pipi suaminya. Dia merasa bersalah te