"Bang?" Kancil sudah menghabiskan makanannya. Leebin masih menikmati secangkir kopi, sambil menatap ke arah layar ponselnya. "Kenapa?" Tanyanya pada si kancil. "Abang suka kan sama mpok Melisa?" Tanya anak kecil tersebut seraya menopang kedua pipinya dengan jemari tangannya. "Lu anak kecil mana tahu perasaan orang suka kaya gimana? Dah ayo pulang, mau nyelesain tugas sekolah kaga?" Ujarnya sambil mengulurkan uang pada pemilik warung, lalu mendahuluinya keluar dari dalam warung tersebut. "Bang, ngeles mulu tiap ditanya! Pantesan mpok Melisa milih om Revan!" Celoteh kancil lagi. "Deg!" Leebin terdiam mendengar satu nama itu, dia mendapatkan informasi bahwa Revan sudah keluar dari kantor polisi. Pria kaya raya itu sudah membayar tebusan hingga bisa keluar dari tahanan. "Emang aban