Kainer meminta Lysire untuk istirahat, hari ini benar-benar melelahkan dan sangat panjang. Untungnya ia memiliki istri yang memiliki ide-ide yang cemerlang, jika tidak saat ini benteng kota pasti telah dihancurkan oleh Dizon. Sementara itu di dalam penjara, Isaac menantikan Dizon dan Xarion menyelamatkannya. Besok adalah hari eksekusinya, jika dua orang itu tidak datang, maka ia akan tewas. Akan tetapi yang datang bukanlah Dizon atau Xarion melainkan Kainer. "Menunggu sekutumu menyelamatkanmu, Isaac?" Suara dingin Kainer menusuk indera pendengaran Isaac. "Kainer, kenapa kau ada di sini jam seperti ini? Tidak bisa tidur?" Kainer mendengkus geli. "Bukan aku yang tidak bisa tidur, tapi dirimu. Tebak apa yang terjadi hari ini?" Isaac mengerutkan keningnya. "Dizon dan Pangeran Xarion ser