PART. 80 ALA KOREA

1801 Kata

"Tiba-tiba aku ingin nyekar, Kak Razzi." Nini Rara menatap wajah kekasih hatinya. Cinta pertamanya. "Kalau mau kita bisa nyekar sore ini. Kalau sore lebih teduh suasananya." Kai Razzi setuju saja mereka pergi nyekar. "Apa nanti kalau kita sudah meninggal akan ada yang nyetor ke kubur kita?" Nini Rara bertanya dengan suara lirih. Selama hidupnya belum pernah tinggal sendirian di rumah. Selalu ada yang menemani. "Insya Allah. Kita harus percaya dengan didikan kita pada anak dan cucu. Jangan ragukan akhlak mereka. Karena kita sendiri yang mendidik mereka. Kita harus percaya bahwa mereka sudah dididik dan dibimbing dengan baik." Kai Razzi membesarkan hati Nini Rara. Agar jangan pernah berpikir akan dilupakan oleh keluarga mereka. "Aku jadi teringat Zia. Sudah lebih satu minggu Zia tida

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN