Selama beberapa hari menemani anaknya di rumah sakit, Derren benar-benar melupakan pekerjaannya. Bukan menganggap tidak penting tapi ia tidak tega meninggalkan istrinya yang sering menangis karena merasa sedih melihat anak mereka. Derren jadi tahu bagaimana rapuhnya hati seorang Rania. Pantas saja dulu saat pertama kali keluarganya datang untuk mengajukan lamaran, Rania meneteskan air mata karena tidak mau meninggalkan ayah dan adiknya. Sejak kemarin, Derren sudah mulai fokus dengan pekerjaannya. Ini semua hasil bujukan dari sang istri yang meminta Derren bekerja karena tidak enak jika seorang pemimpin mengabaikan perusahaan dimana banyak orang bergantung di sana. Rania juga meyakinkan Derren kondisi Jesse baik-baik saja dan ada mertua serta ipar yang menemani Rania di rumah sakit. Jadila

