Tiba-tiba, ada ketukan keras di pintu kamar Billy. Dengan langkah ragu, Billy membuka pintu dan terkejut melihat ibunya, Wita, berdiri di sana dengan ekspresi tegas di wajahnya. Wita langsung berkata dengan nada mendesak, "Besok lusa, kita ke rumah orang tua Jeni. Ibu akan melamar Jeni untukmu." Mendengar itu, Billy terhenti sejenak dan bertanya heran, "Secepat itu, Bu?" Wita mengangkat alisnya tajam, "Ya, memang seharusnya cepat, Billy. Ingat, Jeni itu hamil anak kamu! Kamu anak ibu satu-satunya! Jangan buat malu dan jangan menentang." Billy terpaku, tak menyangka ibunya yang selama ini lembut, kini berani membentaknya. Dengan suara pelan namun terdengar sinis, Billy berkata, "tapi bu, aku nggak yakin itu anakku..." Wita membalas dengan kemarahan yang mulai menggelegar, "Tapi kamu pe

