“Mereka sudah datang…” gumamnya dalam hati, menyadari bahwa momen penting dalam hidupnya benar-benar akan dimulai. Di sisi lain, sepasang mata tajam memperhatikan kedatangan keluarga Devan dari kejauhan. Rahang lelaki itu mengeras, tangannya mengepal tanpa sadar. Billy. Matanya tak lepas dari iring-iringan mobil yang kini berhenti dengan anggun di depan rumah Evelyn. Ia melihat Devan turun dengan penuh percaya diri, lalu diikuti oleh keluarganya yang tampak begitu berwibawa. Evelyn benar-benar akan bertunangan hari ini. "Jadi ini bukan sekadar rumor… Evelyn benar-benar lamaran hari ini," batinnya. Hatinya bergejolak, ada amarah, ada sesak, ada keinginan untuk menghancurkan semuanya. Tapi saat matanya menyapu sekeliling rumah, ia mendapati beberapa pria bertubuh tinggi dan kekar berjaga

