“Aku tak akan salah pilih. Mas Billy memang yang terbaik untukku,” ucap Jeni pelan. Benarkah begitu? Billy tiba di rumahnya dengan wajah heran, mengingat dekorasi mewah dan suasana gemerlap acara lamaran yang baru berlangsung. Sambil menggelengkan kepalanya pelan, ia berpikir, “ah, pasti itu keinginan Jeni. Dia pasti nggak akan minta uang ganti padaku." Dalam hatinya, Billy menerima segala kemewahan itu sebagai bagian dari harapan dan impian Jeni, meskipun ia masih merasa sedikit tak percaya dengan betapa mewahnya acara itu. Hari-hari berlalu dengan cepat, dan akhirnya tiba juga hari Sabtu. Pagi itu, sinar matahari menyelinap lembut ke dalam kamar Evelyn, membangunkannya dari tidurnya. Saat matanya perlahan terbuka, terdengar suara mobil yang berhenti di depan rumah. Suara itu membuatn

