Evelyn tersenyum malu, hatinya hangat mendengar ucapan suaminya. Namun, di dalam dirinya, masih tersisa kekhawatiran tentang mertuanya. Akankah ia bisa bertahan dalam rumah ini? Devan menatap Evelyn yang masih mengenakan kerudung, matanya penuh rasa ingin tahu. Ia melangkah mendekat, lalu dengan suara lembut bertanya, "Siapa yang membuat kamu berkerudung, sayang?" Evelyn sedikit ragu sebelum menjawab, "Mama." Devan mengangkat alisnya, seakan tak langsung memahami maksud Evelyn. "Mama?" ulangnya. Evelyn mengangguk pelan. "Iya, Mama yang memintaku memakai kerudung saat keluar rumah. Katanya, menantu perempuan di rumah ini harus pakai kerudung." Devan terdiam sejenak, matanya mengamati ekspresi istrinya. Ia bisa melihat ketidaknyamanan di wajah Evelyn, meskipun istrinya tidak mengatakann

