Di saat Evelyn masih terdiam dalam pikirannya. Tiba-tiba, Rina, rekan kerjanya, muncul dan mengagetkan Evelyn dengan langkah ringan. “Hey!” Seru Rina. Evelyn terlonjak dan mengusap dadanya, “ah mengagetkan saja!” Rina nyengir dan memandang Evelyn dengan wajah serius, "Eve, apa yang sedang kamu pikirkan?" tanyanya lembut. Tanpa ragu, Rina pun duduk di kursi di samping Evelyn, yang kemudian mulai bercerita dengan suara pelan, "Aku... aku akan dilamar oleh dokter jiwa. Dokter yang menangani aku." Mendengar itu, Rina terkejut hingga menganga tak percaya, "maksudmu yang kemarin yang menjemputmu itu... psikiater?" Evelyn mengangguk pelan, menegaskan kata-katanya. Rina terdiam sejenak, matanya mencari-cari tanda-tanda di wajah Evelyn sebelum dengan hati-hati bertanya, "Em, maaf, Eve, apa ka

