Tiba-tiba, suara ketukan terdengar dari pintu. Evelyn dan Devan saling pandang sejenak. Evelyn perlahan bangkit dan berjalan menuju pintu. Saat membukanya, tampak Ratna berdiri di ambang pintu dengan senyum ramah. Dengan suara lembut Rata memberitahu, “Evelyn, Mama Sari datang. Sekarang beliau sedang menunggu di ruang tamu.” Evelyn membeku di tempat. Sekilas, ia menoleh ke arah Devan. Devan segera berdiri dan mendekat. DEVAN menjawab tenang, “Iya, Bu. Nanti kami ke ruang tamu.” Ratna mengangguk sambil tersenyum, lalu berjalan meninggalkan kamar. Saat pintu tertutup kembali, Evelyn menunduk, memegang perutnya. Wajahnya tampak cemas. EVELYN berkata pelan, “Mas... aku belum siap ketemu Mama. Aku... aku nggak mau.” Devan menatap Evelyn penuh pengertian. Ia tahu luka hati Evelyn terlalu

