Jeni menatap Billy dengan mata berbinar, lalu berkata dengan penuh semangat, "Sayang, aku punya kabar bahagia!" Billy menautkan alisnya, sedikit penasaran. "Apa itu?" tanyanya sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi. Dengan penuh antusias, Jeni menjawab, "Aku punya teman yang baru merintis usaha WO, dan dia bersedia memberi kita diskon lima puluh persen kalau kita pakai jasanya!" Billy terdiam sejenak, mempertimbangkan ucapan Jeni. Namun sebelum ia sempat menolak, Jeni melanjutkan, "Kita pakai jasa WO saja ya, Mas? Masalah biaya, aku yang keluarin dulu, tapi setelah menikah kamu ganti, ya?" Billy menatapnya, tampak berpikir, tetapi melihat Jeni yang begitu bersemangat, ia tak ingin memperpanjang perdebatan. Akhirnya, ia mengangguk. "Ya sudah, kalau kamu sudah yakin, pakai saja." Mendeng

