Billy Memperhatikan dengan seksama. Saat mobil berhenti, pintu terbuka, dan yang keluar bukanlah Fandi, melainkan seorang pria tampan dan gagah dengan postur tegap dan raut wajah yang tenang. Billy langsung merasa asing dengan sosok itu. Si pria menutup pintu mobil dengan tenang, lalu melangkah menuju pintu rumah Evelyn. Billy menatapnya tajam. Pria itu melangkah dengan tenang menuju pintu utama, sama sekali tidak melirik ke arah Billy yang berdiri di teras. Seolah Billy bukan siapa-siapa, seolah kehadirannya tidak berarti apa-apa. Billy merasa panas. Ia mengepalkan tangannya dan berkata dengan suara penuh emosi, "Hey, bung!" Langkah pria itu terhenti. Dengan tenang, ia menoleh, menatap Billy dengan sorot mata dingin dan penuh wibawa. Sementara itu, di dalam rumah, Naura yang masih me

