Mimpi atau Nyata?

1040 Kata

Ratna, ibunya, tersenyum hangat begitu melihat Evelyn. “Pagi, Sayang. Tidurmu nyenyak?” tanyanya. Evelyn tersenyum tipis, menarik kursi, dan duduk. “Iya, nyenyak kok, Ma.” Meskipun dalam hatinya, ia masih bertanya-tanya—apakah yang terjadi semalam benar-benar nyata atau hanya mimpi? Evelyn menikmati sarapannya bersama kedua orang tuanya. Meski ada banyak hal yang mengganggu pikirannya, ia berusaha tetap tenang dan menikmati momen ini. Setelah selesai, ia berpamitan pada mereka. “Aku berangkat dulu ya, Ibu, Ayah.” “Hati-hati di jalan, Sayang,” jawab Fandi, ayahnya. Ratna mengangguk setuju, memberikan senyum hangat. Evelyn mengambil tasnya dan berjalan keluar rumah. Saat tiba di teras, matanya langsung mencari sesuatu—mobil Devan. Tapi yang diharapkan tidak ada. Sejak tadi malam, Devan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN