Setelah berbicara dengan Karin, saat ini Moza berjalan menuju kamarnya. Tepat saat menginjakkan kaki di lantai dua, ia berpapasan dengan Andra. Moza sudah berencana tidak akan menyapa pria itu, hanya saja secara mengejutkan Andra menarik tangannya dan mendorongnya ke kamar yang pria itu tempati. Sialnya Moza tidak ingin berteriak karena itu sama saja mengundang perhatian dan membuat yang lain curiga. “Kenapa kamu mengajak Karin bicara empat mata?” tanya Andra tepat setelah menutup pintu kamarnya. “Jangan bilang kamu mau memberi tahu dia?” tambahnya. “Kenapa? Mas Andra takut diputusin?” “Aku justru ingin putus sama dia, tapi bukan kamu yang menjadi alasan kami putus. Aku akan mengakhirinya dengan baik-baik sepulang dari sini.” “Terlambat, Mas. Dia udah tahu,” ucap Moza dalam hati. “Ka

